Kateter intravena adalah sejenis alat yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah vena yang fungsinya sebagai perpanjangan vena dalam pengobatan dengan intravena.
Alat ini dapat membantu tenaga medis ketika akses vena diperlukan saat pasien harus menerima pengobatan tertentu, misalnya kemoterapi, pemberian obat, atau saat ingin mendapatkan sampel darah.
Catheter intravena ini menjadi bagian penting dalam berbagai macam prosedur medis, baik di klinik, atau rumah sakit.
Kateter Intravena
Kateter merupakan sebuah alat bantu berupa tabung atau pipa yang dirancang khusus agar dapat digunakan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Sedangkan intravena merupakan salah satu metode pemberian obat melalui injeksi atau infus ke dalam pembuluh darah vena.
Bergantung bahannya, kateter ada beberapa jenis, yaitu:
- Plastik, untuk jangka pendek karena tidak fleksibel dan mudah rusak.
- Karet, untuk pemakaian kurang dari 3 minggu.
- Silikon, untuk pemakaian sekitar 2-3 bulan karena memiliki bentuk yang lentur.
- PVC agak sedikit mahal karena bahannya lembut, tidak panas dan terasa nyaman. Bisa untuk 4-6 minggu.
- Logam untuk pemakaian sementara, misalnya untuk membantu mengosongkan kandung kemih ibu pascamelahirkan.
Dokter atau tenaga medis akan memasang kateter intravena saat pasien memerlukan obat dalam dosis tertentu yang harus dimasukkan ke dalam tubuh secara perlahan.
Katup dan selang dalam kateter intravena ini akan membuat tenaga medis dapat mengatur dosis dan waktu yang sudah ditentukan agar obat dapat terserap dengan baik.
Pemasangan infus termasuk salah satu prosedur tindakan terapeutik tersering dilakukan dalam duni medis.
Kegunaannya adalah untuk memasukkan bahan-bahan larutan ke dalam tubuh secara kontinu atau sesaat agar efek pengobatan didapatkan secara cepat. Bahan yang dimasukkan dapat berupa darah, cairan atau obat-obatan.
Perhatikan Beberapa Hal Penting
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tindakan pemasangan kateter intravena adalah:
- Sterilitas, tindakan ini bertujuan agar mikroba tidak menyebabkan infeksi lokal pada daerah tusukan dan supaya mikroba tidak masuk ke dalam pembuluh darah yang kemungkinan dapat mengakibatkan bakteremia dan sepsis.
- Fiksasi, agar tidak mudah tergeser atau tercabut. Apabila mudah tergeser dapat berpotensi menusuk dinding vena bagian dalam sehingga kemungkinan berisiko mengakibatkan hematom atau trombosis.
- Pemilihan cairan infus yang akan disesuaikan dengan tujuan pemberian cairan.
- Kecepatan tetesan cairan.
Penggunaan ukuran kateter intravena bergantung pada pasien dan tujuan terapi intravena itu sendiri.
Durasi terapi, kondisi pembuluh darah vena, usia pasien juga menjadi hal lain yang menjadi pertimbangan pemasangan kateter intravena ini.
Kateter intravena ini dapat membantu injeksi/suntik intravena dan infus intravena.
Suntik intravena menggunakan jarum suntik biasa untuk menyuntikkan obat ke kateter untuk pemberian obat melalui pembuluh darah hanya satu kali dosis. Sedangkan infus intravena, untuk mengalirkan obat ke pembuluh darah secara konstan namun sedikit demi sedikit.
Mengingat pembuluh darah vena terbuat dari jaringan yang sangat halus, maka perlu memilih kateter intravena yang berkualitas tinggi.
Kateter intravena merupakan bagian dari pengobatan modern dalam dunia medis. Pemilihan jenis kateter intravena yang akan digunakan juga penting agar tenaga medis dapat menyelesaikan tugas mereka dengan mudah dan efektif.
